Standar
Kompetensi : Mengungkapkan Informasi
Melalui Penulisan Paragraf dan Teks Pidato.
Kompetensi
Dasar : Menulis Gagasan Untuk
Mendukung Suatu Pendapat Dalam Bentuk Paragraf Argumentatif.
Paragraf
argumentasi merupakan
paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan.
Kata-kata argumentatif
adalah kata yang berarti alasan. Jadi paragraf
atau karangan argumentatif
adalah suatu karangan yang memberian dan menunjukkan alasan yang kuat untuk
meyakinkan pembaca / seseorang. Dalam proses paragraph argumentasi, penulis menyampaikan pendapat yang disertai
dengan penjelasan dan alasan yang kuat dengan tujuan supaya pembaca bisa
terpengaruh dengan apa yang ingin penulis sampaikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam membuat karangan argumentasi adalah sebagai berikut:
1. Berpikir sehat, kritis, dan logis.
2. Mencari, mengunpulkan, memilih fakta
yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta mampu merangkaikan untuk
membuktikkan keyakinan atau pendapat.
3. Menjauhkan emosi dan unsur
subjektif.
4. Menggunakan bahasa secara baik dan
benar, efektif, dan tidak menimbulkan salah pengertian.
Langkah-langkah dalam menulis
paragraf argumentaif sebagai berikut :
1. Daftarlah topik-topik pendapat yang
dapat dikembangkan.
Sebelum Anda menulis paragraf argumentatif,
hal yang harus dilakukan adalah menentukan topik. Pertama-tama tentukan
terlebih dahulu topik apa yang akan Anda tulis sebelum melakukan penulisan.
Topik adalah pokok bahasan yang akan menjadi ide utama sebuah tulisan. Apa saja
bisa menjadi topik tulisan. Yang penting Anda menguasai masalah tersebut dan
menarik bagi Anda. Jika topik tulisan sudah ditentukan, langkah selanjutnya
adalah membuat batasan terhadap topik tersebut. Sebab kadang topik yang Anda
tentukan itu masih sangat umum dan luas, sehingga kalau nanti dikembangkan
menjadi kurang fokus. Untuk itu perlu dilakukan pembatasan terhadap topik
tersebut agar tulisan yang Anda kembangkan menjadi lebih jelas dan fokus.
2. Susunlah kerangka paragraf yang akan
dibuat.
Kerangka karangan adalah garis besar
dari hal-hal yang hendak ditulis. Dengan kerangka, penulis dimudahkan untuk
menuangkan ide secara sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan
kelengkapan materi.
Langkah-langkah proses penulisan pada
akhirnya tetap sama-sama membuat kerangka tulisan baik yang konvensional maupun
gaya bebas. Perbedaannya gaya konvensional membuat kerangka dulu baru
dikembangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf. Sedangkan, gaya bebas. menulis
dulu apa saja yang dikethaui dan mengalir saja, baru setelah semua tertulis, kemudian
ditentukan inti kalimatnya dan diurutkan sehingga menjadi kerangka.
3. Kembangkan kerangka tersebut menjadi
paragraf.
Kerangka paragraf yang telah Anda susun,
kemudian dikembangkan menjadi sebuah paragraf yang terdiri atas kalimat utama
(Kalimat utama adalah kalimat tempat dituangkan topik paragraf/pikiran utama/
ide pokok), jika ada dan kalimat-kalimat penjelas (Kalimat penjelas adalah
kalimat yang menjelaskan pikiran-pikiran penjelas). Kalimat utama dapat
dituangkan di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif) , atau di
awal dan diulang pada akhir paragraf (deduktif-induktif). Pengembangan kerangka
tersebut sebaiknya dengan cara satu pikiran penjelas dikembangkan menjadi satu
kalimat penjelas.
4. Anda dapat menggunakan kata
penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu, dan
lain-lain).
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf
argumentatif akan ditemukan :
1.
Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca,
memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau
menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
2.
Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran
yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan
dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus
dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen,
penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.
3.
Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan
kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran
memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.
Pola pengembangan paragraf argumentatif yaitu :
1.
Paragraf
argumentasi Sebab ke Akibat,
yaitu jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari peristiwa
awal yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa
efek atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
Contoh:
Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju
mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa
pendidikan di indonesia adalah pendidikan yang sangat mahal dan tak terjangkau
bagi masyarakat tak mampu. Pada tahun 2010 saja terdapat 1,08 juta siswa SD
hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal diperkirakan menjadi
sebab tingginya angka putus sekolah di tahun 2010 tersebut.
2. Contoh
paragraf argumentasi Akibat ke Sebab, merupakan kebalikan dari pola
pengembangan paragraf argumentasi yang sebelumnya. Paragraf ini dimulai dari
menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat lalu bergerak menuju
hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah / peristiwa tadi.
Contoh:
Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar
yang dihadapi oleh umat manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari
kita selalu disuguhi dengan berita-berita tentang berbagai macam bencana alam
seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan berbagai macam bencana alam lain
yang telah memakan banyak sekali korban baik harta maupun nyawa.
Bencana-bencana alam "buatan" yang sering terjadi saat ini, tak lain
dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian besar manusia modern yang
tidak ramah lingkungan.
Contoh paragraf argumentatif:
contoh 1
Sekali lagi, kita patut
bersyukur karena tampaknya kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada perubahan
ke arah yang lebih bermakna positif. Sudah saatnya kita meninggalkan
perpeloncoan. Hidup ini sudah begitu keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah
lagi dengan kekerasan yang lain.
contoh 2
Dua tahun terakhir, terhitung
sejak Boeing B-737 milik maskapai penerbangan Aloha Airlines celaka, isu
pesawat itu mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi sebab pesawat yang
badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari 19 tahun.
Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan
pesawat berusia tua.
Di Indonesia, yang mengagetkan, lebih dari 60% pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman, lalu bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki?
Di Indonesia, yang mengagetkan, lebih dari 60% pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman, lalu bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki?
contoh 3
Memilih SMA tanpa pertimbangan
yang matang hanya akan menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak
memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah
paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat
pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi
lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang
tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi,
tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit
mengikuti pelajaran di SMA. Tetapi tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan
tinggi.
Penilaian Penulisan Paragaraf Argumetatif
No.
|
Hal yang dinilai
|
penilaian
|
|
Rentang nilai
|
Nilai
|
||
1
2
3
|
Daya tarik tulisan
Tata bahasa
Aktualisasi tema
|
0 – 35
0 – 35
0 - 30
|
|
|
|
Jumlah total
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar