METODE MENGAJAR GURU
Metode pembelajaran atau strategi
mengajar adalah suatu cara menyampaikan
pesan yang terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang
akan disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “how” yaitu
bagaimana menyampaikan materi atau isi kurikulum kepada siswa secara efektif.
Oleh karenanya, walaupun metode pembelajaran adalah komponen yang kecil dari
perencanaan pengajaran (instructional plan), tetapi memiliki peran dan fungsi
yang sangat penting dalam proses belajar itu sendiri.
Sebagai seorang admin yang super
sibuk, baik di dunia maupun di akhirat (hehe), tentu saya pasti sempatkan untuk
berbagi ilmu atau sesuatu yang perlu diketahui oleh sobat semua. Kembali saya
perhatikan kembali arsip blog ini, khususnya pada kategori pendidikan,
sepertinya sudah lama tidak diupdate, karena memang masih sibuk mengisi
data-data pada kategori belajar NgeBlog seperti kontes seo fasapay layanan
pembayaran online indonesia cepat dan aman
dan review blog lainnya. Okelah, disini saya ingin berbagi beberapa metode guru
dalam mengajar, cara ini harus dan wajib diketahui oleh seorang guru yang
professional agar kualitas pendidikan semakin meningkat. Dan tak lupa saya
ucapkan selamat atas lulusnya para siswa SMA dan sederajat, bagi yang tidak
lulus, jangan berkecil hati, masih ada kesempatan lain. Langsung saja kita
bahas, metode yang digunakan guru dalam mengajar disekolah :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar
dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah
siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode
ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur
atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode ini
berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan ditutup
dengan Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu
metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid
menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan
murid itu. ( Soetomo, 1993 :150 )
Metode tanya jawab merupakan cara
penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari
guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Syaiful Bahri
Djamarah 2000: 107). Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode
pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini
dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses
pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau
mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh
siswa.
3. Metode Diskusi
Muhibbin Syah ( 2000 ),
mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat
hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga
disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama
(socialized recitation).
Metode diskusi adalah metode
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama
metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (
Killen, 1998 ). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu
argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan
keputusan tertentu secara bersama - sama.
Metode diskusi dapat pula diartikan
sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk
membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang
bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki
perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
Ada beberapa kelebihan metode
diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
• Metode diskusi dapat merangsang
siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide - ide.
• Dapat melatih untuk membiasakan
diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
• Dapat melatih siswa untuk dapat
mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga
bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
Selain beberapa kelebihan, diskusi
juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :
• Sering terjadi pembicaraan dalam
diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
• Kadang - kadang pembahasan dalam
diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
• Memerlukan waktu yang cukup
panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
• Dalam diskusi sering terjadi
perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya,
kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu
iklim pembelajaran.
4. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode
penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu
banyak, sementara waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam
proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu
dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku
bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun
karangan.
Metode Demonstrasi. Menurut Muhibbin
(2000) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok
bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000)
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen menurut Syaiful
Bahri Djamarah (2000:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam
proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati
suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau
dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
6. Metode Simulasi, Bermain Peran,
dan Sosiodrama/Psikodrama
Metode ini menampilkan symbol-simbol
atau peralatan yang menggantikan proses kejadian atau benda yang sebenarnya.
Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan
dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa
atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran
masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama
mereka.
7. Metode Karyawisata / Widyawisata
Metode ini dmaksudkan untuk
menunjukkan kepada siswa secara langsung beberapa hal yang dipelajari di
sekolah. Seperti kunjungan Museum, Labolatorium Budaya dll. Disebutkan juga
sebagai bentuk format interaksi belajar mengajar yang di berikan kesempatan
kepada siswa untuk mempelajari, melengkapi dan memperdalam bahan pembelajaran,
dan mendapat pengalaman langsung atas objek yang di pelajari di luar kelas
pembelajaran.
8. Metode Pengajaran Unit
Dapat di artikan sebagai suatu cara
belajar antara siswa dan guru yang mengarahkan kegiatan pada pemecahan masalah
yang dapat di rumuskan secara bersama-sama. Metode ini pada dasarnya bertujuan
untuk melatih siswa memecahkan suatu permasalahan dari berbagai disiplin ilmu
atau berbagai aspek, sehingga mereka memiliki pemikiran dan pemahaman yang
lebih baik.
9. Metode Penemuan (
Discovery-inquiry )
Dapat diartikan sebagai format KBM
di mana para siswa menemukan sendiri informasi yang diperlukan untuk mencapai
tujuan – tujuan pembelajaran. Dalam metode ini, dapat berupa kegiatan belajar
terentang dari penemuan terbimbing
( Discovery ) sampai ke penemuan
tidak terbimbing ( inquiry )
Tujuan dari metode ini pada dasarnya
untuk meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam mendapatkan formasi,
mengarahkan siswa sebagai pelajar seumur hidup, mengurangi ketergantungan
kepada guru, serta melatih siswa untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber informasi yang tidak habis-habisnya digali.
Kelebihan metode penemuan
• Dapat membangkitkan kegairahan
belajar pada diri siswa
• Teknik ini mampu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan
masing-masing
• Teknik ini mampu membantu siswa
mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses
kognitif atau pengarahan siswa
• Siswa memperoleh pengetahuan yang
bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam
tertinggal dalam jiwa siswa tersebut
Kelemahan metode penemuan
• Ada yang berpendapat bahwa proses
mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja
• Teknik ini tidak memberikan
kesempatan berfikir secara kreatif
• Para siswa harus ada kesiapan dan
kematangan mental
• Bila kelas terlalu besar
penggunaan teknik ini kurang berhasil
• Bagi guru dan siswa yang sudah
biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti
dengan teknik penemuan
10. Metode Panel
Panel merupakan sebuah bentuk
diskusi yang membahas masalah umum yang bersifat lengkap, yang terdiri dari
beberapa orang yang dianggap ahli dalam bidangnya. Sekolah biasanya dilakukan
oleh sekelompok guru yang memilih topik sesuai kebutuhan pesera didiknya.
Seorang moderator diharapkan dapat memimpin, mengarahkan para panelis
sedemikian rupa sehingga kegiatan dapat diikuti dengan baik oleh pendengar.
11. Metode Simposium
Metode yang memaparkan suatu seri
pembicara dalam berbagai kelompok topik dalam bidang metri tertentu.
Materi-materi tersebut disampaikan oleh ahli dalam bidangnya, setelah itu
peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan sebagainya kepada pembicara.
Sebuah simposium hampir menyerupai
panel, karena simposium harus pula terdiri atas beberapa pembicara sedikitnya
dua orang. Tetapi symposium berbeda dengan panel didalam cara pembahasan
persoalan. Sifatnya lebih formal. Seorang anggota symposium terllebih dahulu
menyiapkan pembicaraannya menurut satu titik pandangan tertentu. Terhadap
sebuah persoalan yang sama diadakan pembahasan dari berbagai sudut pandangan
dan disoroti dari titk tolak yang berbeda-beda.
12. Metode Seminar
Merupakan kegiatan belajar sekelompok
siswa untuk membahas topik, masalah tertentu. Setiap anggota kelompok seminar
dituntut agar berperan aktif dankepada mereka dibebankan tanggungjawab untuk
mendapatkan solusi dari topic, masalah yang dipecahkannya. Guru bertindak
sebagai nara sumber. Tidak jarang seminar melahirkan rekomendasi dan resolusi.
13. Metode Forum
Suatu tempat yang terbuka yang
membicarakan suatu persoalan oleh semua orang ikut di dalamnya, kegiatan ini
biasanya bersifat informal dan singkat, sehingga sulit mengatur pembicaraan-pembicaraan
apalagi masalah yang di bahas adalah masalah yang hangat dan peka secara
emosional.
Itulah tadi Berbagai Metode Guru
Dalam Mengajar, betapa pentingnya metodologi mengajar dikuasai oleh
pendidik, dan diusahakan metodologi yang dimiliki pendidik pada saat praktek
disesuaikan dengan tipe belajar siswa, sehingga diharapkan materi yang kita
sampaikan terekam dan tercerna oleh peserta didik, dan dapat ditunjukan oleh
mereka pada sikap dan prilaku dalam kesehariannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar