Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua
baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang
utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris
kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama tadi.
contoh :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
Gurindam
Dua Belas
Kumpulan gurindam yang dikarang oleh
Raja Ali Haji dari Kepulauan Riau.
Dinamakan Gurindam Dua Belas oleh karena berisi 12 pasal, antara lain tentang ibadah,
kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak,
budi pekerti dan hidup bermasyarakat.
Hikayat
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Hikayat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan
tentang kisah, cerita, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang
kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian
serta mukjizat tokoh utama. Salah satu hikayat yang populer di Riau adalah Yong
Dolah.
Karmina
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Karmina
Karmina atau dikenal dengan nama pantun
kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan
sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya
digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh
Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu
masih bertanya pula
Pantun
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Pantun
Pantun merupakan sejenis puisi yang
terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama
merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris
terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris
terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
Contoh Pantun
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Seloka
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Seloka
Seloka
merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan yang
mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris
memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang
ditulis lebih dari empat baris.
contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
Syair
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Syair
Syair
adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak.
Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung
arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung
maksud). Syair berasal dari Arab.
Talibun
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai
sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20
baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Contoh Talibun :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar